Total Tayangan Halaman

" Mengenai Urang Sunda dan Hurup F " .Bag-1


Orang SUNDA gak bisa bilang F, diketawain. Padahal kalo dilihat dari sisi rasional atau sisi linguistik, hurup F itu berasal dari bahasa asing atau serapan dari arab, belanda, inggris, dan lain-lain. Sehingga wajar jangankan orang sunda secara khusus, secara umum orang Indonesia itu gak bisa bilang F, itu dikarenakan huruf F tidak ada dalam kosa kata asli bahasa Sunda atau bahasa Indonesia.

Sedangkan orang Jakarta atau dengan logat betawinya membunyikan hurup D menjadi T, hurup G menjadi K, hurup B menjadi F. Padahal jelas-jelas hurup-hurup D, G, dan B ini dipakai dalam kosakata asli bahasa Indonesia dan Sunda atau mungkin bahasa suku-suku lain. Kalau mau dibanding-bandingkan jelas mereka lebih banyak salahnya, itu secara rasional, sedang secara linguistis itu sangatlah fatal, salahnya karena hurup-hurup itu ada dalam kosakata asli bahasa indonesia.  

Tapi Kang Haji tidak mempermasalahkan orang jakarta atau non jakarta yang salah melafalkan hurup DGB itu dan orang sunda yang salah lafal hurup F. Sebenarnya itu adalah hal yang sangat wajar, yang seperti itu dalam ilmu bahasa disebut dengan Dialek. Seperti dalam bahasa Arab itu gak ada bunyi E, tapi ada orang-orang yang bilang Ahmad jadi Ahmet. Ya, itu sih wajar, itulah dialek. Qolbu dalam bahasa arab itu artinya hati, namun ketika diserap kedalam bahasa indonesia menjadi kalbu, padahal jika dalam bahasa arab kalbu itu berarti anjing. Jelas sekali sangat jauh artinya bila salah melafalkannya, tapi tak jadi masalah, itu adalah hal wajar, ya, sekali lagi itulah yang dinamakan dialek.

Kok aneh ya ??? Orang yang tidak bisa melafalkan hurup F yang memang tidak ada dalam kosa kata bahasanya, kok diketawain ??

Keanehan pun bertambah ketika ada teman yang tidak bisa melafalkan hurup G, B dan D yang jelas-jelas ada dalam kosakata bahasa mereka, itu gak bikin mereka ketawa, malah diikuti, lebih jauh lagi, mereka meng-kristalisasi-kan kesalahan lafalnya hingga kedalam tulisan. Ketika menulis BANGET jadi BANGED, PAKET jadi PAKED, UNPAD jadi UNPAT, dan lain sebagainya.

Sekali lagi ini bukan masalah Jakarta/Betawi atau Sunda. Sekali lagi Kang Haji tekankan kalau masalah dialek itu mah wajar. So,,,kenapa mentertawakan sesuatu yang tidak berdasar dan bahkan bertentangan dengan cara berfikir sendiri ???

'Yang bilang begitu kayaknya anak gak balek yang bapaknya calek !'
'Yang bilang begitu pasti orang arap yang kurang beradap !'
'Yang bilang begitu pasti kuliahnya di Unpat dan bapaknya kerja di Pindat !'
 
Bahkan dalam mengucapkan bahasa Inggris pun, mereka melafalkannya dengan dialek mereka, seperti ; Log Out menjadi Lok Ot, Bird menjadi Birt, Dwonload menjadi Donlot.

" Aduh,,,artinya bisa jauh dong !!!. Ih,,,sebeeel,,Cuapeee de,,aaahhh,,!!!! ".

Pernah ada kasus, ada temen yang ngetawain Kang Haji karena gak bisa melafalkan hurup F, Dia bilang habis nonton film 'Bert keik'. Oh,,kue ulang tahun ya!. Terus Kang Haji tanya tulisannya bagaimana ?? Dia bilang 'B-I-R-D C-A-G-E'. Oh,,itu mah atuh Bird Cage yang artinya sarang burung. Aduh,,,tebih pisan atuh kueh ulang tahun sareng sangkar burung mah. Hehehe,,,

Sekarang kekeliruan mana yang lebih jelas daripada ini ???
Tapi sekali lagi, buat Kang haji gak jadi masalah. Itu super wajar alias lazim atau jamak, namanya juga dialek.
Tapi, nu bikin Kang Haji keuheul mah ketika ada driskriminasi yang hirarkis !!! Soalnya Kang Haji tahu kenapa hal itu terjadi !!.

Orang Sunda dari dulu sudah jadi suku bangsa terjajah. Waktu dulu demang-demang sunda merasa inferior/hebat saat menulis surat-surat resmi pemerintahan dengan tulisan jawa. Nah, itulah sebabnya tulisan Sunda hilang. Lalu, sekarang banyak orang sunda yang malu berbahasa sunda dengan orang sunda sendiri, baik dilingkungan sendiri apalagi diluar lingkungannya. Lebih parahnya lagi orang tua mereka pun mengajarkan anaknya bahasa lain sedari kecil, seakan bahasanya adalah hal memalukan untuk diajarkan, sampai ada orang sunda yang kurang paham bahkan tidak mengerti bahasanya sendiri, karena sedari kecil dijejali bahasa lain. Heii Urang Sunda !! Apa kalian mau kedepannya tak hanya tulisan tapi juga bahasanya yang hilang ??? Apalagi sekarang banyak orang yang merasa inferior dengan budaya Pop Culture dari barat.

Bersambung…..

Tulisan ini pernah dimuat dulu di akun pesbuk Kang Haji (klik disini) dan grup pesbuk Kang Haji (klik disini), juga dibeberapa tempat lainnya.





Artikel ini bukan ditujukan untuk siapapun, tapi untuk diri saya pribadi guna mempertebal kebanggaan terhadap budaya sendiri tanpa mencela budaya lain, tapi saling menghargai dan menjadikan perbedaan budaya sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tercinta. Ingatlah pengikat kita "BHINEKA TUNGGAL IKA".

2 komentar:

  1. Iya Kang Haji, lain ladang lain belalang, mengenai orang Sunda dengan huruf F nya, mungkin orang dengan daerahnya masing-masing mempunyai ciri sendiri2. Tapi dengan kemajemukan tersebutlah yang memperkaya budaya Bangsa ini. Salam hangat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentunya kita bangga dengan kekayaan yang ada di negara kita ini...

      Salam kembali, kang boku... :)

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya serta atas semua apresiasi yang telah diberikan.
Semoga kebaikan selalu menyertai kita semua.
Aamiin.