Total Tayangan Halaman

"Aku ingin jadi KORUPTOR !!!"

Hari ini, semangat menulisku bersemi kembali.

Telah lama aku tak bersua dengan dirinya. Aku temukan dia di ujung jalan sana. Berdiri ditrotoar menjelma menjadi seorang bocah kecil yang tak kenal lelah menjual Lotek dan Karedok, tak kenal lelah, tak kenal letih. Tidak pernah perduli akan rasa malu dan gengsi. Semangatku berwujud seorang pengemis yang menggadaikan harga dirinya untuk sebuah recehan atau seorang penjaja makanan yang terus berjuang melawan korporasi Mc Di atau Ka eF Ci.
Menjadi narapidana yang meringkuk didalam penjara atas kesalahan yang tak pernah dilakukannya, atau mungkin memang benar ia lakukan, tapi dengan terpaksa atau dipaksa aparat untuk mengaku karena tak ada lagi yang pantas disalahkan, atau yang bersalah adalah orang penting. "Namanya juga orang penting, masa dipenjara ?", gumam polisi. Maka dengan alasan yang sangat sederhana itulah dia dipenjara.


"Lho, pak ! Kenapa saya dipenjara ?"

"Karena kamu gak penting !"

"Tapi bagi keluarga, saya sangat penting, pak", jawab sang calon napi.

"Keluarga kamu juga sama gak penting."


Diapun kemudian dibui, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Si cikal, terpaksa memupus impiannya menjadi astronot. Anak kedua, masih sangat menginginkan menjadi profesor, tapi keinginan ibunya lebih kuat. Akhirnya Ia berdiri didepan lalu lintas, menjual Lotek dan Karedok. Ketika ada orang botak lewat, gendut dan jelek, ibunya berkata, "Kamu lihat orang itu ? Dia itu profesor, kamu mau seperti itu ?"

Si anak menggeleng kepala, "Aku mau seperti dia saja !". Sambil menunjuk orang yang mengendarai sedan mewah berwarna merah dengan logo BMW yang kebetulan melintas didepannya.

Sang ibu menjawab, "Dia itu bajingan, nak ! KORUPTOR !!!"

Si anak terdiam lalu berteriak,



 * * * * *


Lotek adalah makanan yang terdiri dari beberapa sayuran yang telah direbus kemudian diberi bumbu kacang, orang Jakarta mengenalnya dengan sebutan Gado-gado. Karedok juga sama, bedanya pada sayurannya yang masih mentah. Pami teu lepat eta oge, soalna beda tempat biasana beda rasa jeung beda nu ngadamelna. Pasti eta mah. Hehehe,,,


16 komentar:

  1. Balasan
    1. Ah,,,hatur lumayan we, Kang Dadan.
      salam wanoh ti abdi.

      Hapus
  2. hahaha, ada ada aja
    visit back ya ke http://falah-kharisma.blogspot.com

    BalasHapus
  3. hehehe. . . kayaknya aku juga ingin jadi koruptor. . .

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. makanya sedari kecil kita berikan pemahaman akan korupsi biar cita-citanya cepat tercapai,,,
      hahaha,,,
      ada-ada aja,,

      Hapus
    2. cara jadi koruptor yang baikn dan benar kumaha kang?

      Hapus
    3. Waduh ieu pertanyaan teh meni membingungkan Kang Haji, karena menurut Kang Haji mah pertanyaannya salah, harusnya; "Cara jadi Koruptor yang paling buruk dan sadis kumaha, Kang?", sebab koruptor itu tidak bisa disandingkan dengan kata baik dan benar. mereun eta oge. Hehehe,,

      tapi diawab we lah. sabenerna mah mudah pisan, tinggal kita punya kemauan yang kuat untuk itu. Kuat kaera, kuat ku dosa dan lain sebagainya. Hehehe,,,
      untuk lebih jelasna mah baca we dialamat ini http://kitabasmikorupsi.blogspot.com/2012/12/3-syarat-utama-jadi-koruptor-besar.html, katanya mah ada 3 syarat. tapi kang Haji mah moal maca ah, bisi kabita. Hehehe,,,,

      Hapus
  5. mendingan jadi koruptor kalo pun dipenjara paling lama 5 tahun, sementara korupsinya ratusan miliaran cukup untuk tujuh turunan,
    coba bandingkan dengan nek minah yang mencuri sebuah piring tapi
    dihukum 140 hari.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,,
      gak ada mendingnya,,,,sekecil apapun kejahatan tetap saja kejahatan....hanya saja kadang hukum di indonesia itu bisa melihat, padahal seharusnya hukum itu buta tak pandang bulu.

      Keadilan di negara kita masih sebuah harapan yang entah kapan terwujudkan....akan tetapi jangan sampai membuat kita berhenti berharap....

      Mulailah dari diri kita untuk tidak melakukan hal yang buruk.
      terima kasih udah mau sinngah, semoga kebaikan selalu menyertai kita semua. Aamiin.

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya serta atas semua apresiasi yang telah diberikan.
Semoga kebaikan selalu menyertai kita semua.
Aamiin.