Kali ini Kang Haji sedang tak ingin
memikirkan apa-apa, hanya ingin sedikit fokus pada sms Dia; “Jangan update terus atuh. Notifnya ke aku. Berisik !!”.
Kang Haji gak sadar dan sama sekali
tidak tahu, sihoreng update status teh bisa ngangandengan batur. Ah, yaudahlah
demi Dia mah Kang Haji rela buat gak update status dan kudu bisa maksakeun
supaya Dia-nya tidak murukusunu sama Kang Haji.
Eh kamu-kamu pada ngerti gak apa itu MURUKUSUNU?
Murukusunu itu sejenis sikap
seseorang terhadap kekesalan yang dihadapinya. Itulah murukusunu, tapi beda
ketika kita mengucapkan anak-anak mengejar layang-layang. Itu muru ke sana,
muru ke sini. Muru layang-layang, atau muru muncang, murungkut. Beda lagi
dengan morongol, morongkod, moyondon, mondoyot atau mondoyon, dan lain
sebagainya.
Muru dalam bahasa sunda diartikan
mengejar. Tapi Murukusunu, bukan berarti ‘mengejar kusunu’. Murukusunu itu
seperti samutut, manyun. Seperti istri teman Kang Haji, ketika tidak diberi
uang belanja biasanya suka samutut, manyun. Atau temen Kang Haji sendiri yang
samutut ketika malam jumat istrinya
tidur memakai legging. Kang Haji gak ngerti, kenapa legging dimalam jumat bisa
membuat temen Kang Haji murukususnu? Sepertinya pertanyaan ini hanya bisa
dijawab dan dimengerti oleh mereka yang sudah berkeluarga.
Jadi gimana?? Boleh updatenya lagi
kapan atuh?? Kamu udah gak Murukusunu lagi kan??
*****
Marilah kang haji kita kampayekan MENGEJAR KUSUNU..hehehe
BalasHapusHahaha,,, marilah kita saling MENGEJAR KUSUNU-KUSINI...
Hapushahaha murukusunu sunda pisan kang hajii ..
BalasHapusHehehe,,,pasti atuh...pan Kang Haji mah urang sunda, Mega... :)
HapusAss.wr.wb ngiring ngalangkung kang haji....
BalasHapuswaalaikumsalam,,,
BalasHapusmangga, kang deden...
Padahal mah linggih heula we atuh...