Total Tayangan Halaman

SEMANGATKU BANGKIT KEMBALI



Kang Haji tidak tahu persisnya kapan atau iraha ngamimitian deui. Dulu, Kang Haji memang pernah beberapa kali menulis di jejaring sosial yang bernama Facebook, kemudian berhenti. Tapi semenjak ningali tur wawuh sama yang namanya Blog, yang kang Haji lihat disana banyak orang sibuk dengan berbagai macam hal, entah itu sekedar nulis teu puguh atanapi upload poto, nawiskeun barang, dan lain sebagainya. KangHaji seakan terpanggil asa hayang curat-coret deui, najan teu ngarti oge kana carana ngeblog nu bener teh kumaha, tapi kajeun lah. Nah, semenjak itulah Kang Haji tergerak dan merasa terpanggil untuk menulis lagi, namun KangHaji tak mau terpanggil dulu oleh Sang Maha, kalian saja para pembaca duluan, biarlah Kang Haji belakangan. Hehehe,,,



Mungkin Kang Haji adalah salah satu orang dari berjuta-juta orang di dunia ini yang memiliki kebiasaan ketika membuka internet selalu membuka jendela Facebook selain beberapa jendela yang memang Kang Haji butuhkan untuk keperluan lainnya, seperti isuk-isuk Kang Haji asok muka jandela kamar ngarah seger.



Memangnya Facebook tidak begitu penting? Kang Haji pikir, ada kalanya Facebook penting sekali ketika memang ada yang memberi pesan atau informasi yang memang di kirim via facebook. Tapi facebook juga henteu penting, ketika kalian nongkrong kalian hanya membaca tulisan-tulisan yang seperti ini;

"Dah, bangundt tp msh ngantuk sangadt eummmphht semangadt deh dah adzan sholat dulu ah, met pagi :)"

"Huuffft cebeeelll dech....ue..."
 
Bring kedebrung, facebook tetaplah facebook, kini membicarakan Facebook dalam teropong pro dan kontra sudah ketinggalan zaman alias basi, kemungkinan besar orang tidak bakal mendengarkan; ‘da keur naon atuh, meni asa teu penting pisan'. Sebab sudah tidak ada alasan lain lagi selain menerima Facebook sebagai sebuah temuan yang sangat luar biasa, dan orang yang memiliki ide membuatnya bisa di katakan adalah seorang jenius di zamannya. Seperti Kang Haji ini yang jenius ketika manggih duit dijalan kemudian buru-buru di sakuan sebelum kapanggih sama yang boganyah. Hehehe,,,

Zaman sudah berubah, ungkapan klise dan klasik. Tapi, sungguh Kang Haji sendiri merasa mesti terus mengingatkan diri sendiri akan hal itu. Ketika didalam kereta, di dalam angkutan, di jalan, di Mall-mall. Kang Haji nyaris selalu bertemu dengan orang yang memegang laptop, nettbook, notebook atau apalah mangsa namanya, mereka terkesan seperti seorang ilmuwan yang selalu suntuk memelototi layar komputer. Bisa dipinggir jalan, taman, bahkan bari ngaheujeun di cai. Mereun eta oge.

Kemajuan yang sungguh luar biasa. Ketika Kang Haji sakola SD mah, tidak ada pemandangan seperti itu dan Kang Haji tidak tahu persis apa yang menjadi penyebabnya; apa harga laptop semakin murah? atau pendapatan orang-orang semakin bertambah sehingga sudah bisa membeli barang tersebut? Atau hal itu sudah menjadi kebutuhan? Kebutuhan akan apa? Kebutuhan akan menulis, berinteraksi, gengsi, prestise, biar eksis, atau apa? Atau mungkin eusi dina sirah Kang Haji yang belum berubah?

Ya, mungkin isi kepala Kang Haji yang belum berubah, pola pikir Kang Haji masih udik, masih ndeso, kolot, kuuleun, teu gaul, padahal zaman sudah jauh berubah. Kehilangan keperawanan di zaman sekarang itu sudah lumrah tidak patut lagi di pertanyakan. Bener teu? Status masih pacaran sudah merasakan hubungan badan itu sudah biasa, malahan orang yang belum pacaran yang seharusnya di pertanyakan? Apakah dia normal?

Karena yang normal sekarang adalah yang melakukan kebejatan, yang melanggar adat, tatakrama, yang perempuan kalau berbuasana itu tidak pake kerudung, kalaupun pake penutup pun yang modis dikit. Yang normal sekarang adalah yang melakukan hal-hal amoral. Karena panutan kita juga sudah tidak pada bermoral. Tapi Kang Haji yakin nu maca kana ieu coretan Kang Haji mah teu aya nu ngabenerkeun kana nu kitu. Mereun eta oge. Hehehe,,,
  
Minggeus ah, jadi ngacapruk kamana meni ieu teh,,,



4 komentar:

  1. leres pisan kang haji....setubuh............!! *na lohhh*

    eta status abi di pesbuk sapertos kitu 2 taun kapengker... waktos masih keneh ababil hahahahaha... upami ayeuna mah tos henteu.. ciyusssssssssssssssssssss dweghh... hehehee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jiaaahhh,,,gening ka alaman oge nyak,,,
      hehehe,,,,

      nuhun parantos kersa sumping, Kang Dede,,, :)

      Hapus
  2. Salam kenal Akang Haji.. kalo masalah nulis ternyata saya harus banyak belajar sama Kang Haji. Sudah berpengamalan, banyak menggunakan kata-kata bermakna ganda yang memerlukan waktu cukup lama untuk merenungkanya... (lamanya lebih besar saeutik atau sama dengan ketika kita ngaheujeun di cai), hingga akhirnya bisa membuahkan senyuman dengan banyak tanda ? di kepala...
    Pokonamah.. sayah suka blok inih tanda seru titik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,,
      Salam kenal juga Kang Dede.
      eta meni disamakan dengan ngaheujeun sagala. Jangan belajar sama Kang Haji, Kang Haji mah nulisna asal-asalan, hanya menuliskan apa yang ada dipikiran, makanya tulisan nya sering gak beraturan alias ngacapruk kaditu kadieu...

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya serta atas semua apresiasi yang telah diberikan.
Semoga kebaikan selalu menyertai kita semua.
Aamiin.